Mesin granulasi plastik adalah alat yang digunakan untuk mengubah bahan plastik menjadi butiran. Berikut penjelasan lebih rinci:
1. Komponen Dasar dan Fungsinya
Hopper: Hopper adalah bagian tempat bahan baku plastik dimuat. Hopper dapat menampung berbagai bentuk plastik seperti pelet, serpihan, atau bubuk. Ukuran hopper bervariasi tergantung pada kapasitas mesin dan kebutuhan produksi.
Sistem Sekrup dan Laras
Sekrup: Sekrup merupakan komponen penting yang berputar di dalam laras. Sekrup memiliki beberapa zona, termasuk zona pengumpanan, zona kompresi, dan zona pengukuran. Di zona pengumpanan, sekrup menarik material plastik dari hopper. Saat plastik bergerak sepanjang sekrup ke zona kompresi, volume yang tersedia untuk plastik berkurang, yang menyebabkan peningkatan tekanan. Tekanan ini membantu proses peleburan. Di zona pengukuran, plastik cair kemudian didorong maju dengan kecepatan yang konsisten.
Laras: Laras mengelilingi sekrup dan menyediakan ruang untuk memproses plastik. Laras dilengkapi dengan elemen pemanas, biasanya dalam bentuk pita pemanas listrik atau kartrid. Elemen pemanas ini dapat memanaskan laras hingga mencapai suhu yang dibutuhkan untuk melelehkan plastik. Laras juga memiliki sensor suhu untuk memantau dan mengontrol suhu secara akurat.
Pelat Die: Pelat die terletak di ujung laras. Pelat ini memiliki beberapa lubang kecil tempat plastik cair diekstrusi. Ukuran dan bentuk lubang menentukan bentuk dan ukuran untaian plastik awal yang akan dibentuk.
Unit Pelet
Pisau Pemotong: Mesin pembuat pelet biasanya terdiri dari satu atau lebih pisau yang berputar. Pisau-pisau ini memotong untaian plastik yang diekstrusi menjadi butiran-butiran. Kecepatan putaran pisau dan kecepatan ekstrusi plastik menentukan ukuran dan bentuk butiran-butiran. Beberapa mesin pembuat pelet memiliki pengaturan pisau yang dapat disesuaikan untuk menghasilkan butiran-butiran dengan panjang yang berbeda.
Sistem Penggerak: Pelet digerakkan oleh motor listrik atau sumber daya lainnya. Sistem penggerak harus menyediakan kecepatan putaran yang konsisten dan andal untuk memastikan keseragaman butiran.
2. Proses Kerja
Pemberian pakan: Bahan plastik dimasukkan ke dalam hopper. Sekrup kemudian mulai berputar dan menarik bahan ke dalam tong.
Pencairan: Saat plastik bergerak melalui tabung, panas dari elemen pemanas dan aksi geser sekrup menyebabkan plastik mencair. Suhu dikontrol dengan saksama untuk memastikan plastik mencapai kondisi pencairan optimal. Plastik yang berbeda memiliki titik leleh dan sifat reologi yang berbeda, sehingga pengaturan suhu dan kecepatan sekrup perlu disesuaikan. Misalnya, polistirena mencair pada suhu sekitar 100 - 120°C, sedangkan polikarbonat mencair pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 220 - 250°C.
Ekstrusi: Plastik cair dipaksa melewati pelat cetakan, membentuk untaian panjang. Untaian ini kemudian dibawa ke mesin pelet.
Granulasi: Pisau putar dari mesin pelet memotong untaian menjadi butiran dengan ukuran yang diinginkan. Butiran tersebut kemudian dikumpulkan dan dapat diproses lebih lanjut atau dikemas.
3. Jenis Mesin Granulasi Plastik
Mesin Granulasi Sekrup Tunggal:
Ini adalah jenis yang paling umum. Jenis ini memiliki satu sekrup yang berputar di dalam laras. Desainnya relatif sederhana dan cocok untuk berbagai jenis plastik. Jenis ini bekerja dengan baik untuk memproses plastik dengan karakteristik aliran yang relatif baik dan hemat biaya untuk produksi skala kecil hingga menengah.
Mesin Granulasi Sekrup Kembar:
Mesin granulasi sekrup ganda memiliki dua sekrup yang saling bertautan atau sejajar. Sekrup dapat berputar ke arah yang sama (berputar bersama) atau ke arah yang berlawanan (berputar berlawanan). Mesin ini menawarkan kemampuan pencampuran dan peracikan yang lebih baik daripada mesin sekrup tunggal. Mesin ini sering digunakan untuk memproses plastik yang memerlukan formulasi yang lebih kompleks, seperti plastik yang diisi (dengan aditif seperti pengisi, penguat, atau pewarna) atau untuk mencampur berbagai jenis plastik menjadi satu. Desain sekrup ganda memungkinkan kontrol yang lebih tepat atas proses peleburan, pencampuran, dan ekstrusi.
4. Aplikasi
Daur Ulang Plastik: Dalam proses daur ulang, limbah plastik digranulasi agar sesuai untuk digunakan kembali. Misalnya, botol plastik daur ulang dapat digranulasi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan produk plastik baru seperti kayu plastik, bangku taman, atau bahan kemasan daur ulang.
Pembuatan Produk Plastik: Plastik butiran merupakan bahan baku utama untuk banyak proses pencetakan plastik. Cetakan injeksi, cetakan ekstrusi, dan cetakan tiup semuanya memerlukan plastik butiran. Butiran-butiran tersebut dicairkan dan dibentuk menjadi bentuk akhir produk yang diinginkan. Misalnya, dalam produksi mainan plastik, butiran-butiran tersebut dicairkan dan disuntikkan ke dalam cetakan untuk membuat bentuk mainan.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan Kualitas
Kontrol Suhu: Kontrol suhu yang akurat selama proses peleburan sangat penting. Jika suhu terlalu rendah, plastik mungkin tidak meleleh sepenuhnya, sehingga menghasilkan butiran berkualitas buruk dengan partikel yang tidak meleleh. Jika suhu terlalu tinggi, plastik dapat rusak, yang memengaruhi sifat mekanis dan fisiknya.
Kecepatan Sekrup: Kecepatan sekrup memengaruhi waktu tinggal plastik di dalam tabung dan tekanan yang dihasilkan. Kecepatan sekrup yang tepat memastikan peleburan dan ekstrusi yang efisien. Kecepatan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan plastik tergeser secara berlebihan, sedangkan kecepatan yang terlalu rendah dapat menyebabkan pencampuran yang tidak memadai dan produksi yang lambat.
Desain Die: Desain pelat die, termasuk ukuran, jumlah, dan bentuk lubang, memengaruhi bentuk dan ukuran untaian yang diekstrusi dan, akibatnya, butiran. Die yang dirancang dengan baik dapat menghasilkan untaian dan butiran yang lebih seragam.
Hak Cipta © 2021 Ningbo Hopesun Machine Co., Ltd. - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.